Sukorejo, 31 Mei 2024
Di akhir pelaksanaan pembelajaran semester genap, terdapat hal menarik yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas X jurusan Teknik Elektronika Industri (TEI) di SMKN 1 Sukorejo. Kelas tersebut terdiri dari 4 rombongan belajar, yakni kelas TEI 1, 2, 3, dan 4. Dalam kegiatan tersebut, mereka menjalankan tugas praktik secara individu, yang merupakan bagian dari mata pelajaran Dasar-Dasar Kejuruan TEI. Fokus utama tugas praktik ini adalah pembuatan lampu darurat (Emergency).
Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 5 hari, dimulai dari tanggal 27 hingga 31 Mei 2024. Lokasi pelaksanaannya berada di ruang Laboratorium TEI SMKN 1 Sukorejo. Proses pembuatan lampu darurat ini menjadi sebuah pengalaman praktis yang sangat berharga bagi para siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka pelajari dalam mata pelajaran tersebut.
Tugas bersama ini menjadi sebuah perwujudan dari kolaborasi antara beberapa guru mata pelajaran produktif di TEI. Proyek ini terdiri dari kerja sama antara Ibu Ririk Suryawati, Bapak M. Lukman Hadi, Bapak Sofan Dedi Priyanto, dan Bapak Agung Karunia Adi, yang merupakan guru guru luar biasa dalam pengembangan pendidikan di sekolah tersebut.
Segala sesuatu dimulai dengan gagasan yang kemudian berkembang menjadi sebuah rencana konkret. Dalam hal ini, ide-ide yang bermunculan diimplementasikan oleh para guru yang terlibat dalam proyek ini. Dengan kreativitas dan dedikasi mereka, mereka berhasil merancang sebuah kegiatan yang menjanjikan.
Namun, sebelum langkah pertama diambil, persetujuan dari pihak yang berwenang adalah suatu keharusan. Oleh karena itu, mereka memastikan untuk mendapatkan persetujuan dari Bapak Sukmo Anggoro Jati, yang merupakan Ketua Kompetensi TEI, sebelum melangkah lebih jauh. Dengan mendapatkan persetujuan dari beliau, mereka merasa yakin bahwa proyek ini memiliki dukungan penuh.
Proses kolaborasi ini tidak hanya menghasilkan sebuah tugas, tetapi juga menjadi simbol dari semangat teamwork dan komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dari awal hingga akhir, setiap langkah yang diambil merupakan hasil dari sinergi dan koordinasi yang baik antara para guru yang terlibat. Dengan kerja keras dan kesungguhan mereka, proyek ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi siswa dan lingkungan pendidikan di TEI.
Kegiatan praktik ini dimulai dengan langkah pertama yaitu mengumpulkan semua komponen yang diperlukan. Komponen-komponen tersebut bisa didapatkan melalui pembelian atau menggunakan komponen yang tersedia di Laboratorium TEI. Setelah semua komponen terkumpul, langkah selanjutnya adalah merangkai komponen-komponen tersebut sesuai dengan skema yang telah disiapkan. Proses merangkai ini membutuhkan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan dalam penyusunan rangkaian. Begitu rangkaian telah selesai dirangkai dan sesuai dengan skema, langkah selanjutnya adalah melakukan penyolderan. Saat melakukan penyolderan, penting untuk mengatur suhu soldering iron dengan tepat. Jika suhu terlalu panas, dapat merusak komponen atau bahkan menyebabkan komponen tersebut terbakar. Oleh karena itu, pengaturan suhu soldering iron menjadi kunci dalam menjaga kualitas dan keberhasilan penyolderan.
Kegiatan ini memiliki manfaat yang signifikan dalam memantapkan pemahaman peserta selama satu tahun. Selain sebagai bentuk penguatan ilmu, partisipasi dalam kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan praktis. Hasil produk lampu yang dihasilkan bukan hanya sekadar hasil kreativitas, tetapi juga merupakan solusi nyata untuk kebutuhan sehari-hari, terutama saat terjadi pemadaman listrik di rumah. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan, tetapi juga memberikan pengalaman berharga dalam mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu tantangan yang dihadapi dalam proses pembuatan produk ini adalah kurangnya perhatian siswa terhadap waktu pelajaran serta kesulitan mereka dalam mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari dengan baik. Beberapa siswa terkadang cenderung kurang fokus pada jam pelajaran, sehingga mengakibatkan kurangnya pemahaman dan penerapan konsep yang telah diajarkan. Hal ini dapat menjadi hambatan signifikan dalam menciptakan produk yang efektif untuk membantu siswa dalam belajar dan memahami materi pelajaran secara lebih baik.
Dalam penyampaiannya, Ibu Ririk Suryani mengungkapkan harapannya agar kedepannya para siswa mampu melakukan praktik dengan menciptakan produk-produk yang tidak hanya menarik, tetapi juga bermanfaat bagi siswa maupun masyarakat secara umum. Ia memandang pentingnya kreativitas dan inovasi dalam proses pembelajaran, yang dapat mendorong siswa untuk berpikir lebih luas dan memanfaatkan ilmu yang mereka miliki untuk menciptakan solusi yang nyata bagi tantangan di sekitar mereka (Nisful Laily Zain).